NIM : G1D014070
Kelainan
Pada Mata
Tahukah kalian mata
kita merupakan organ yang tersusun oleh banyak lapisan dan saraf? Pernahkah
kalian membayangkan apa yang akan terjadi jika salah satu saraf yang terdapat
di mata terganggu? Apakah itu yang menyebabkan terjadinya miopi, hipermetropi
dan presbiopi? Untuk lebih lanjut mari kita bersama-sama mempelajari tentang
mata khusus nya tentang miopi, hipermetropi dan presbiopi.
Mata adalah struktur
bulat yang dibungkus oleh 3 lapisan. Dari bagian paling luar hingga paling
dalam lapisan-lapisan tersebut yaitu ada konjungtiva yang melapisi kornea dan
kelopak mata, sklera, kornea, aquosus humor, pupil, iris, vitreus humor, pembuluh
darah, khoroid, retina dan fovea. (Sherwood, 2011)
Mekanisme penglihatan
secara normal apabila berkas cahaya masuk ke mata melalui kornea, kubah kuning di
depan bola mata, yang kemudian dibengkokan sedikit ( di refraksi). Berkas
cahaya kemudian melewati lensa transparan yang bisa berubah bentuk untuk
mendapatkan focus yang lebih tajam dalam mekanisme yang disebut akomodasi.
Cahaya melanjutkan perjalannya melewati cairan atau vitreus humor di dalam bola
mata dan memberi bayangan terbalik ke lapisan retina. Retina memiliki lebih
dari 120 juta sel kerucut dan sekitar 7 juta sel batang. Sel-sel ini mengubah energi
cahaya yang sampai menjadi sinyal saraf. Sel batang tersebar di retina dan
merespon terhadap cahaya tingkat rendah tapi tidak dapat membedakan warna. Sel
keerucut terkonsentrasi di fovea membutuhkan keadaan yang lebih terang agar
dapat bekerja dan dapat membedakan warna dan rincian halus. Serat saraf dari
sel batang dan sel kerucut berhubungan melalui sel retina perantara menuju
serat yang membentuk serat optic. Melaluinya, gambar dikirimkan ke korteks
visual di otak dan dibalik ke posisi yang sebenarnya (Parker, 2007). Seseorang dikatakan normal jika berkas cahaya
yang masuk mata yang telah difokuskan oleh lensa jatuh tepat pada retina. Jika
cahaya yang masuk tidak tepat pada retina, maka seseorang dikatakan memiliki
kelainan pada mata. Berikut ini adalah kelainan yang terjadi terjadi pada mata.
a. Myopia
Myopia (berasal dari
Bahasa yunani “penglihatan-dekat”) atau
rabun jauh. Myopia adalah cacat mata karena mata tidak mampu melihat
benda-benda yang jauh dengan jelas. Hal ini terjadi ketika sinar cahaya yang
masuk ke mata berkumpul didepan retina dalam vitreous humor. Myopia disebabkan
oleh pemanjangan bola mata yaitu jarak antara lensa retina dan mata meningkat
dan penurunan panjang fokus lensa.
Pada myopia karena bola mata terlalu panjang
atau lensa terlalu kuat maka sumber sahaya dekat dibawa ke fokus di retina
tanpa akomodasi (meskipun akomodasi dalam keadaan normal digunakan untuk
melihat benda yang dekat), sementara sumber cahaya jauh terfokus didepan retina
dan tampak kabur. Oeh karena itu, orang dengan myopia memiliki penglihatan
dekat dengan baik dari pada penglihatan jauh, suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dengan lensa konkaf. (Sherwood, 2011)
b.
Hypermetropi
Hypermetropia
adalah rabun dekat yang disebabkan
bayangan jatuh dibelakang retina. Akibatnya semakin benda yang dilihat, semakin
tidak jelas terlihatnya. Pada hypermetropia bola mata terlalu pendek atau lensa
terlalu lemah. Benda jatuh difokuskan di retina hanya dengan akomodasi,
sedangkan benda dekat terfokus dibelakang retina bahkan dengan akomodasi dan,
karenanya tampak kabur.
Karena itu orang yang menderita
hypermetropia memiliki penglihatan jauh yang lebih baik dari pada penglihatan
dekat, suatu keadaan yang dapat dikoreksi dengan lensa konveks. (Sherwood,
2011)
c.
Presbyopia
Lensa
mata kita terdiri dari lapisan-lapisan seperti bawang. Lapisan ini terus
bertambah sesuai dengan umur kita, menjadi lensa kita bertambah rata (berkurang
kuat lensanya). Akibatnya, orang-orang berusia lanjut tidak dapat melihat jarak
yang terlalu jauh. Disamping itu pertambahan umur juga dapat menyebabkan lensa
bertambah keras dan kaku serta otot-otot siliar menjadi lemah, akibatnya daya
akomodasi lensa berkurang sehingga orang juga sukar untuk melihat banda pada
jarak dekat. Presbyopia dapat dibantu menggunakan kacamata bifokal yaitu kaca
mata yang mempunyai dua fokus. Setengah bagian lensa yang bagian atas untuk
melihat jauh dan bagian bawah untuk melihat dekat. (Surya, 2009)
Sherwood, Lauralee. (2011). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.
Jakarta: EGC
Steve, Parker.
(2007). Ensiklopedia tubuh manusia.
London: Dorling Kindersley Limited.
Surya, Yohanes. (2009). Optika. Tangerang: PT Kandol